SIANTAR, SENTERNEWS
Dalam rangka peringatan Hari Toleransi Internasional 2024, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Siantar gelar Safari Kerukunan dengan mengunjungi lima rumah ibadah sembari menyalurkan alat kebersihan, Selasa (19/11/2024).
Kelima rumah ibadah yang dikunjungi FKUB bersama Kemenag Pematangsiantar dan Kesbangpol Pemko Siantar itu, Masjid Istiqomah jalan Bola Kaki, Kelurahan Banjar, Gereja GKPS, Jalan Sudirman, Kelurahan Proklamasi.
Gereja Katolik Jalan Sibolga, Kelurahan Karo, Vihara Avalokitesvara, Jalan Pane, Kelurahan Simalungun dan Kuil Shri Dhurga Devi Alabama, Jalan Dalil Tani Ujung, Kelurahan Tomuan.
Sebelum menyerahkan alat-alat kebersihan di sejumlah rumah ibadah itu, Drs H M Ali Lubis sebagai Ketua FKUB Kota Siantar didampingi sekretaris FKUB, Pdt Ardenias Tarigan mengatakan, kunjungan yang dilakukan pada dasarnya untuk mempererat tali silaturahmi yang selama ini agar semakin erat.
“Lima agama yang tergabung dalam FKUB Pematangsiantar adalah Islam, Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Hindu. Sedangkan Kunghuco memang belum masuk dalam FKUB,” kata Drs H M Ali Lubis saat berada di Gereja GKPS.

Saat penyerahan tong sampah berbahan plastik dan sapu serta alat kebersihan lainnya, pihak GKPS melalui Dharma Purba menyatakan,” Intoleran, masukkan ke tong sampah dan buang. Kalau yang toleran jangan,” katanya mendapat aplusan dari pengurus FKUB dan majelis dari GKPS.
Selanjutnya, saat berkunjung ke Gereja Katolik Jalan Sibolga yang disambut pengurus dr Marihat dipimpin dr Marihat Ginting mengatakan, Safari Kerukunan yang dilakukan FKUB sangat positif untuk semakin memperkuat toleransi di Kota Siantar.
“Tahun 2016 lalu, Kota Pematangsiantar pernah meraih juara pertama kota paling toleransi di Indonesia, tahun 2017 menjadi juara dua. Selanjutnya, rangkingnya tak jelas dan tahun 2024 ini, Pematangsiantar meraih urutan ke sebelas. Untuk itu, kita berharap agar Pematangsiantar kembali meraih urutan pertama se Indonesia,” kata Drs H M Ali Lubis.
Saat Siantar meraih peringkat pertama kota paling toleransi se Indonesia, Drs H M Ali Lubis mengatakan, kota Siantar saat itu banyak dikunjungi pejabat dari daerah lain sebagai percontohan. Termasuk dikunjungi Kapolri yang dijabat Dai Bahtiar.
“Waktu ditanya mengapa Pematangsiantar bisa menjadi kota paling toleransi. Saya menjawab, orang Siantar tidak pandai berkelahi, dan memang punya toleransi yang tinggi walaupun penduduknya terdiri dri beragam agama,” ujar Drs H M Ali Lubis lagi.

Selanjutnya, di Vihara Avalokitesvara, Jalan Pane, rombongan FKUB disambut Sukman Aguspian S Pd dan beberapa Biksu, Chandra perwakilan umat Budha dan jemaat lainnya. Safari Kerukunan itu dinilai sangat positif dan optimis Kota Siantar kembali menjadi kota paling toleransi di Indonesia.
Kemudian, Drs H M Ali Lubis menyampaikan bahwa saat ini telah berlangsung tahapan Pilkada. Meski umat memiliki pilihan berbeda, kota Siantar diharap tetap aman dan kondusif.”Di beberapa rumah ibadah sebelumnya, saya juga mengatakan, jangan karena Pilkada, terjadi perpecahan di Kota Siantar karena selama ini selalu aman dan baik-baik saja,” imbuhnya.
Kunjungan terakhir di Kuil Shri Dhurga Devi Alabama, Jalan Dalil Tani Ujung, rombongan FKUB disambut para umat Hindu yang dipimpin Rajes Kumar dan Sures. Kegiatan berlangsung akrab dan tampak penuh kekeluargaan.

Usai melakukan Safari Kerukunan, pengurus FKUB dan rombongan kembali ke Kantor FKUB di Jalan Keselamatan Kelurahan Sukadame, kecamatan Siantar Utara. Ketua FKUB Drs M Ali Lubis disampingi Sekretaris Pdt Ardenias Tarigan mengucapkan terimakasih kepada para pengurus FKUB yang telah berpartisipasi melalui Safari Kerukunan.
Kemudian, kegiatan tersebut diharap semakin mempererat rasa toleransi umat beragama di Kota Siantar apalagi para pengurus rumaha ibadah yang dikunjungi menyambut dengan hangat dan penuh kekeluargaan.
Diinformasikan, Safari Kerukunan itu juga turut diikuti Kakan Kesbangpol Kota Siantar, Ir Ali Akbar Siregar dan Kakan Kemenag Pematangsiantar, Al Akhyu dan para perwakilan agama lainnya. (In)