SIANTAR, SENTER NEWS
Diiringi dengan suara teriakan minta tolong bercampur panik, ratusan pasien dievakuasi tenaga medis dan para keluarga masing-masing dari ruangan rawat inap Rumah Sakit Vita Insani, Jalan Merdeka Kota Siantar yang terbakar di lantai 6, Senin (3/7/2023) sekiar jam 12.40 Wib.
Sementara, saat pasien menggunakan kursi roda dan tempat tidur roda yang diantarnya infus masih melekat, diinformasiskan ada seorang pasien berusia lanjut meninggal di antara kepanikan tersebut. Sementara, di halaman parkir dan jalan umum, para pasien tampak lemas bahkan ada keluarga yang masih menangis memeluk keluarganya masing-masing.
Kemudian, di depan lift lantai 5, lantai 4, sempat terjadi penumpukan pasien untuk di bawa turun turun. Sehingga, situasi semakin panik. Apalagi tangga dari lantai bagian atas untuk turun membawa pasien yang menggunakan tempat tidur ke lantai dasar tampak sangata kesulitan.
Saat bersamaan, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Siantar yang suaranya meraung-raung membuat arus lalulintas di Jalan Merdeka menjadi macet. Kemudian, petugas pemadam kebakaran (Damkar) langsung masuk ke halaman pakir dan memasang selang sampai memanjang ke lantai 6 yang sempat terdengar suara ledakan.
Sementara, saat petugas Damkar berada di lantai 6 memadamkan api, beberapa kali terdengar pengumuman dari pengeras suara untuk menghimbau agar pasien jangan panik. Namun, suara pemberitahuan tersebut tampaknya tidak mampu menenangkan situasi yang belum terkendali.
Apalagi pasien sempat terhenti di tangga untuk bisa turun ke ruangan di bawahnya. Bahkan, sempat terjadi antrian di depan pintu lift.
Jelang 25 menit kemudian, terdengar lagi pengumuman bahwa situasi telah terkendali. Hanya saja, pasien yang terbaring lemas di tempat tidur maupun terduduk di kursi roda, didampingi keluarga dan tenaga medis, belum berani masuk ke ruangan masing-masing.
“Ya, kami sempat terkejut dan saya terpaksa mendorong kursi roda ibu saya yang masih diinfus ke lantai tiga sampai turun ke lantai dasar,” ujar seorang keluarga pasien yang menjaga ibunya di kursi roda saat berada di halaman parkir yang dipenuhi dengan pasien dan keluarga pasien.
Setelah mobil pemadam kebakaran meninggalkan halaman parkir rumah sakit swasta itu, akhirnya satu persatu pasien dibawa masuk ke ruangan masing-masing. Namun, tidak sedikit diantara pasien dan keluarga yang seperti masih trauma.
Sutrisno Munthe sebagai Humasy Rumah Sakit Vita Insani, Kota Siantar membenarkan ada seorang pasien yang meninggal saat suasana seperti tidak terkendali. Hanya saja, terkait identitasnya masih diidentifikasi.
“Kalau tidak salah, pasien itu berjenis kelamin laki-laki dan berusia lanjut, dia baru keluar dari ruang IGD untuk dibawa ke salah satu ruangan. Dia bukan pasien rawat inap. Baru datang,” ujar Syutrisno sembari mengatakan bahwa kejadian itu suatu musibah yang tak terduga.
Lebih lanjut dijelaskan juga pasien di rumah sakit tersebut jumlahnya ratusan. Namun, soal yang meninggal tersebut dikatakan belum bisa dipastikan karena musibah. Tapi, mungkin karena kepanikan. “Pasien itu baru keluar dari IGD,” ujarnya lagi.
Sutrisno juga membenarkan, ruangan yang terbakar di lantai 6, api sempat menyala dan mengeluarkan asap tebal. “Ada benda yang jatuh dari bagian atas menimpa bagian tumpukan tisu untuk dipakai kebutuhan pasien,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian itu, pihak rumah sakit mengaku turut prihatin terhadap pasien dan keluarga para pasien dan terkait dengan musibah dimakksud. Dijelaskan juga,semua pasien yang berada di seluruh lantai, terevakuasi dengan baik meski sempat terjadi antrian di depan pintu lift dan di atas tangga untuk menurunkan pasien ke lantai dasar.
Kemudian, dengan adanya musibah tersebut, pihak rumah sakit mengaku akan memperbaiki sarana dan prasana termasuk tangga yang belum memenuhi standart untuk evakuasi pasien menggunakan kursi roda maupun tempat tidur.
“Ini menjadi pelajaran dan kami pihak rumah sakit akan memperbaiki sarana dan prasarana khususnya untuk evakuasi,” katanya lagi sembari mengatakan bahwa pihak rumah sakit siap melakukan komunikasi dengan terbuka kepada para keluarga pasien. (Tim)