SIANTAR, SENTER NEWS
Hari Buruh se Dunia atau May Day yang akan diperingati Senin, 1 Mei 2023 mendatang, akan dijadikan para buruh di Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun sebagai momentum penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Pernyataan itu disampaikan Ketua Serikat Buruh Solidaritas Indonesia (SBSI) Siantar-Simalungun, Ramlan Sinaga dan Ketua DPC Federasi Transportasi, Nelayan dan Pariwisata (FTNP) Kota Siantar, Maurid Siahaan, Sabtu (29/4/2023).
Ramlan Sinaga mengatakan, saat May Day, ratusan personel SBSI Siantar-Simalungun siap turun ke jalan melakukan arak-arakan menggunakan sepeda motor keliling Kota Siantar. Sama seperti yang juga dilakukan pada May Day 2022 lalu. Kemudian, melakukan orasi di Mega Land, Jalan Sangnaualuh, Kota Siantar.
“Selain arak-arakan dengan mengerahkan ratusan perseonel, kita berhenti di depan Mega Land untuk berorasi. Masalahnya, di sana ada 13 orang buruh yang diberhentikan tetapi hak-haknya tidak dipenuhi. Padahal, sudah ada putusan dari Mahkamah Agung,” ujar Ramlan Sinaga.
Kemudian, terkait penolakan UU Ciptaker yang juga menjadi salah satu agenda untuk disuarakan, karena, dinilai kontroversial dan merugikan para pekerja. Apalagi sejak dilakukan pembahasan sampai disetujui DPR RI , 21 Maret 2023 lalu, tetap mendapat perlawanan dari para buruh dan mahasiswa.
Sementara, Ketua DPC Federasi Transportasi, Nelayan dan Pariwisata (FTNP) Kota Siantar, Maurid Siahaan juga siap menyuarakan penolakan UU Ciptaker. Hanya saja, tidak turun ke jalan. Melainkan melakukan diskusi di sekretariat DPC FTNP Kota Siantar, Jalan WR Supratman, Kota Siantar.
“Kita menolak UU Ciptaker karena merugikan hak-hak buruh dan hanya menguntungkan pengusaha. Termasuk outsourcing yang semakin dipermudah serta sistem pengupahan dan waktu kerja yang merugikan buruh,” ujar Maurid Siahaan yang juga mantan anggota DPRD Siantar itu.
Dari diskusi para buruh yang datang dari di 8 kecamatan se kota Siantar, hasilnya akan disampaikan DPC FTNP Kota Siantar kepada Pemko Siantar dan DPRD Siantar. Tujuannya supaya disampaikan kepada pemerintah pusat.
“May Day kita peringati dengan sederhana tetapi hasilnya kita harap efektif untuk memperjuangkan hak-hak buruh,” ujarnya sembari mengatakan bahwa May Day tingkat Sumatera Utara, dipusatkan di Medan. Dihadiri perwakilan dari kabupaten dan kota se Sumatera Utara.
Terkait dengan peringatan May Day, Senin 1 Mei 2023 itu, SBSI Siantar-Simalungun dan DPC FTNP Kota Siantar sudah melakukan persiapan. Harapannya, tidak ada kendala karena akan tetap berlangsung kondusif. (In)