SIANTAR, SENTER NEWS
Sebelum api menghanguskan gudang perabotan berbentuk rumah toko (Ruko) tiga lantai di kompleks Siantar Bisnis Center (SBC) Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Timur, Minggu (15/1/2023) sekira jam 20.10 Wib, asap yang lebih dulu menyebar ke arah Kelurahan Tomuan membuat masayarakat bingung.
Pasalnya, meski asap terasa begitu menyengat, masyarakat yang keluar dari rumahnya masing-masing dan berkumpul di Jalan Pattimura sempat kebingungan mencari-cari dari mana asal asap tersebut. “Dimana? Dimana ada kebakaran?” tanya warga kepada warga lainnya.
Karena belum mengetahui pasti dari mana asal asap, malah ada menduga bahwa berasal dari orang yang membakar ban di tepi sungai Bah Bolon. Karena itu, masyarakat bergerak ke jembatan Jalan Pattimura yang hanya beberapa meter dari PT STTC.
Ketika dicermati ke tepi sungai Bah Bolon, tidak ada api yang menyala. Namun, aroma asap terasa semakin menyengat. Selanjutnya, terdengar suara serene meraung-raung dari satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang melaju dari arah Ramayana Plaza. Namun, setiba di simpang Jalan Siatas Barita, mobil balik arah dan kembali ke arah semula.
Melihat situasi itu, masyarakat memastikan ada kebakaran. Namun, belum mengetahui jelas di mana lokasinya. Kemudian, saat pengendera ada membuntuti mobil Damkar yang masuk ke jalan Sutomo dan belok lagi ke Jalan Renville dan masuk ke kompleks SBC, akhirnya diketahui bahwa asal asap yang membuat masyarakat bingung, berasal dari gudang perabotan milik toko Omega Jaya di Jalan Pattimura.
Di sekitar lokasi kebakaran, masyarakat sudah membeludak sehingga, sempat menghambat lima unit mobil Damkar untuk mendekati lokasis kebakaran. Sebelum petugas Damkar mempersiapkan peralatan, asap semakin menebal. Selanjutnya, api dari lantai tiga mulai keluar dari selah-selah jendela berjerejak besi dan semakin berkobar menjilat-jilat ke udara. Hanya saja, saat mobil Damkar menyemprotkan air, sejumlah slang mobil Damkar bocor dan akhirnya seperti air mancur.
Di sekitar lokasi kebakaran, sejumlah personel Satpol PP berusaha menghalau masyarakat supaya tidak mendekati Ruko yang terbakar. Kemudian, meminta kepada pemilik ruko yang mobilnya parkir di depan Ruko supaya dipindahkan.
Namun, terkait dengan pemadaman api ternyata tidak maksimal meski mobil kren yang menggunakan tangga dari Dinas Tarukim turun ke lokasi. Masalahnya, ruko yang terbakar tidak punya akses untuk penyemprotan air apalagi ruko hanya memiliki dua jendela di bagian lantai tiga. Sedangkan di lantai dua tanpa jendela karena sudah ditutup permanen dengan disemen.
Pantauan di lokasi, api akhirnya benar-benar padam berkisar jam 02.30 Wib dini hari, Senin (16/1/2023). Sementara, Kabid Trantibum Satpol PP, Mangaraja Nababan mengatakan, dugaan sementara api diperkirakan akibat korsleting listrik. Sedangkan kerugian materi diperkirakan Rp 500 juta. “Dugaan sementara, asal api berasal dari korsleting listrik,” ujarnya singkat.
Sementara, pagi harinya ruko yang terbakar telah sepi dan perabotan yang sempat diangkut ke luar sudah dibersihkan. Kemudian, ruko dipasang police line. (Ad)