SIANTAR, SENTER NEWS
Meski suasana sempat memanas karena panitia pelaksana beradu argumen dengan personel Satpol PP, bazar Imlek Fair di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat, akhirnya dibubarkan, Minggu (8/1/2023) sekira jam 12.30 Wib.
Pantuan Kru Senter News di lokasi, pembubaran tersebut dilakukan personel Satpol PP dengan melakukan pembongkaran stand yang sempat dipasang di atas badan trotoar samping Lapangan H Adam Malik. Bahkan, Sabtu malam (7/1/2023), sejumlah stand penjual makanan sudah sempat beroperasi.
Selanjutnya, Minggu pagi (8/1/2023) para personel Satpol PP yang langsung dipimpin Kasat Pol, Robert Samosir kembali turun ke lokasi mempertanyakan soal izin yang ternyata belum dimiliki panitia. Sehingga, suasananya sempat nyaris kisruh.
Karena situasi tersebut, Ipan Syahhputra salah seorang panitia pelaksana mengaku kecewa dengan sikap personel Satpol PP yang langsung melakukan pembongkaran tanpa lebih dulu memanggil panitia pelaksana untuk duduk bersama mencari solusi terbaik.
“Kita sebenarnya sudah memiliki semua syarat untuk melakukan bazar Imlek Fair ini. Memang ada sedikit kejanggalan dari kegiatan ini. Tapi, mengapa setelah berdiri tenda dan para pedagang ada sudah berjualan baru terjadi pencekalan, kenapa tidak dari sebelum tenda berdiri,” ujar Ipan.
Lebih lanjut, Ipan mengatakan bahwa Imlek Fair sebenarnya akan dilaksanakan di Jalan Bandung, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat seperti tahun sebelumnya. Namun, karena lokasi tersebut tidak bisa lagi digunakan akhirnya diarahkan pihak Dinas Pariwisata Kota Siantar untuk digelar di Jalan Perintis Kemerdekaan.
“Kita dari panitia didampingi beberapa pihak tertentu sudah melakukan audensi langsung ke Wali Kota dan ada respon yang positif. Untuk itulah kita berani membuka Imlek Fair ini,” ujar Ipan di lokasi bazar Imlek Fair yang telah dibubarkan.
Sementara, Kasat Pol PP, Roibert Samosir membenarkan bahwa kegiatan Imlek fair di Jalan Perintis Kemerdekaan itu dilarang. Karena izinnya tidak sesuai peruntukan. Antara lain izin keramaian dari kepolisian boleh melakukan Imlek Fair. Hanya saja, tidak boleh menutup jalan.
“Kita sudah sampaikan kepada pihak panitia bahwa bazar itu tidak sesuai ketentuan. Karenanya, kita tegas supaya dilakukan pembongkaran,” ujar Robert Samosir sembari mengatakan bahwa pihak panitia akhirnya menawarkan pelaksanaan Imlek Fair ke depan stasiun Kereta Api.
Menanggapi permasalahan tersebut, Rober Samosir langsung berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan yang kebetulan berada di lokasi. Hasilnya, ada titik temu dan dipersilahkan untuk membuka bazar di lokasi tersebut.
“Kalau soal izin untuk pemindahan lokasi tetap harus diurus. Atau panitia pelaksana mengganti lokasi bazar yang sebelumnya di Jalan Perintis Kemerdekaan ke lokasi yang baru. Untuk itu, pihak kelurahan sudah setuju dan mempersiapkan lokasi,” ujar Rober Samosir.
Sementara, akibat pembongkaran tersebut, sejumlah pedagang turut merasa kesal karena mereka mengaku sudah sempat menyetor sejumlah uang kepada panitia dengan besaran antara Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta.
“Kalau begini jadinya, kami merasa tertipu. Ternyata panitia pelaskana tidak memiliki izin,” ujar salah seorang pedagang Ali Arif yang sengaja datang dari Tebing Tinggi untuk membuka usaha jajanan.
Ketika ditanya bahwa lokasi Bazar Imlek Fair dipindahkan ke lokasi lain, pedagang tersebut enggan menjawab. Namun, pada dasarnya mereka banyak menolak pindah ke lokasi lain. Bahkan, para pedagang ada yang berusaha meminta uangnya supaya dikembalikan panitia.
“Kami merasa tertipu mentah-mentah. Padahal, kami juga sudah berbelanja untuk jualan. Kalau uang kami tidak dikembalikan, masalah ini akan kami laporkan ke Polisi sebagai modus penipuan,” ujar salah seorang pedagang yang mulai bersiap-siap mengkemasi sejumlah peralatannya.
Informasi yang dihimpun, soal pelaksanaan Imlek Fair itu sempat memiliki izin pentupan badan jalan dari pihak Dinas Perhubungan Kota Siantar. Namun, ketika surat tersebut dikonfirmasi kepada Plt Kadis Perhubungan, Julham Situmorang, yang bersangkutan mengaku belum bisa memberi jawaban. “Kita lihat saja nanti, ini juga masih gantung kok “ ujarnya singkat. (Cab)