SIANTAR SENTER NEWS
Meski sudah menghabisan anggaran sekitar Rp 18 miliar dan saat ini masih mangkrak karena tak kunjung dijamah lagi, kondisi stadion Sangnaulauh Kota Siantar, tampak menyeramkan.
Selain lapangan ditumbuhi semak belukar setinggi orang dewasa sehingga sangat nyaman menjadi sarang ular, kondisi tribun yang materialnya lenyap dicuri para maling beberapa waktu lalu juga terkesan menyeramkan. Apalagi malam hari tampak gelap gulita.
Menurut warga yang bermukim di bagian depan stadion, pada malam hari seperti saat hujan gerimis diiringi angin berhembus kencang, dariu bagian dalam stadion sering terdengar suara aneh yang tidak akan terdengar pada siang hari.
“Ya, kalau malam hari, saya sering mendengar suara aneh yang siang hari tidak terdengar. Tapi, kalau dicermati dengan baik, suara itu seperti besi baja yang tergantung bergoyang,” ujar Agus yang rumahnya tak jauh dari lokasi stadion Sangnaualuh, Kamis (10/8/2023).
Lebih lanjut dijelaskan, sejak material tiang besi baja hilang dicuri maling dan ada yang sudah menjalani hukuman, kondisi bagian dalam stadion memang sepi. Karena tidak lagi diperhatikan meski pihak Pemko pernah melakukan gotong royong, semak belukar di bagian dalam semakin meninggi.
Sementara, masyarakat kota Siantar mengetahui bahwa Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat meninjau stadion Sangnaualuh akhir tahun 2022 lalu berjanji mengucurkan dana Rp 50 miliar. Namun, sampai sekarang tak jelas bagaimana realisasinya.
Ketua DPRD Siantar Timbul Marganda Lingga mengetahui bahwa Gubernur Sumut pernah berjanji akan membantu pembangunan stadion senilai Rp 50 miliar. Karena belum jelas, Pemko Siantar diminta melakukan jemput bola ke Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
“Sebaiknya dilakukan jemput bola. Kalau hanya menunggu tentu tidak diketahui dimana kendala mengapa belum jelas juga,” ujar Timbul Marganda Lingga sembari mengatakan bahwa Kota Siantar sangat membutuhkan stadion untuk menggairahkan sepakbola.
Pelaku olahraga Andika Prayogi Sinaga SE yang juga anggota DPRD Siantar mengatakan, sangat sayang kalau pembangunan stadion itu tidak dilanjutkan dan sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua DPRD Siantar agar Pemko melakukan jemput bola untuk mempertanyakan janji Gubernur Sumut kepada Pemerintah Propinsi Sumut (Pemprovsu).
“Sepakbola Siantar selama ini seperti mati suri. Kalau stadion sudah ada sepakbola Siantar dapat bergairah kembali,” ujar Andika Prayogi yang juga Ketua Karate Kala Hitam Indonesia Pengcab Kota Siantar.
Sebelumnya, Hamam Soleh sebagai sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga yang mengelola stadion Sangnauluh mengatakan, janji Gubernur Sumut bukan berbentuk uang. Tetapi sebagai pelaksana pembangunan.
Dikatakan bahwa pihak PUPR Sumatera Utara pernah datang meninjau stadion. “Katanya, masih akan dilakukan proses tender. Kita tunggulah bagaimana realisasinya,” ujar Hamam Soleh singkat.(In)