SIMALUNGUN, SENTER NEWS
Klarifikasi surat Zocson Midian Silalahi, Kadis Pendidikan Kabupaten Simalungun yang menyinggung soal agama di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Simalungun, nyaris kisruh. Pasalnya, permintaan maaf harus juga dihadiri Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga, Selasa (15/11/2022).
Selain dihadiri sejumlah pengurus organisasi masyarakat Islam Kabupaten Simalungun, juga Kapolres Simalungun AKBP Ronal FC Sipayung, Ketua MUI Simalungun diwakili H Khairul Anwar, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Simalungun H Nurdin Panjaitan. Zocson Midian Silalahi serta sejumlah pejabat Pemkab Simalungun.
Sebelumnya dipaparkan, surat Zocson Midian Silalahi dinilai telah menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat khususnya umat Islam. Karena, surat tersebut menyertakan ayat-ayat agama non Islam yang diminta agar dihapalkan para siswa setiap apel Senin di sekolah-sekolah. Mulai TK, PAUD, SD dan SMP se Kabupaten Simalungun.
Akibatnya, sejumlah organisasi Islam Kabupaten Simalungun protes. Bahkan, Al Wasliyah dan BKPRMI menyurati Bupati Simalungun. Sementara, sejumlah organisasi Islam lainnya malah siap-siap mengajukan surat yang sama. Bahkan, ada yang menyatakan siap melakukan unjukrasa.
Namun, karena dinilai sangat berpotensi terjadi kegaduhan lebih besar, Bupati Simalungun akhirnya mencopot Zocson Midian Silalahi sebagai Kadis Pendidikan Kabupaten Simalungun. Selanjutnya, dilakukan klarifikasi di kantor MUI Simalungun tersebut.
Di hadapan para pengurus organisasi Islam dan puluhan jurnalis, Zocson Midian Silalahi mengaku salah dan meminta maaf atas keteledoran yang dilakukannya. Bahkan, surat yang dikatakan atas intruksi Bupati, dikatakan atas inisiatifnya sendiri.
“Penerbitan dan muatan seluruh isi surat tersebut tidak ada pengarahan baik secara lisan maupun tertulis dari Bupati Simalungun,” ucap Zocson yang akhirnya mengatakan permohonan maaf dengan kesadaran sendiri dan dengan sungguh-sungguh.
Permintaan maaf Zocson diterima para pimpinan organisasi Islam yang hadir. Seperti, MUI Simalungun, Ketua FKUB Simalungun, Ketua Al Wasliyah Amri Syam Simamora, Sekretrais BKPRMI Zulham Siregar, Ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Amran Sinaga. Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI), Kabupaten Simalungun, H Sulaiman Sinaga dan lainnya .
Untuk itu, kejadian serupa jangan terulang lagi dan dapat menjadi pelajaran yang berharga ke depan. Karena akan dapat mengganggu stabulitas kabupaten Simalungun. Sehingga, proses pembangunan di Kabupaten Simalungun terganggu.
“Mengangkat pejabat di Pemkab Simalungun terlepas dari peran BKD, pejabat tersebut harus diketahui lebih jauh supaya jangan menggganggu stabilitas di Kabupaten Simalungun,” tegas H Sulaiman Sinaga Ketua DMI Kabupaten Simalungun.
TANYA JAWAB
Meskipun keteledoran Zocson Midian Silalahi telah dimaafkan, temu pers mulai kisruh saat dilakukan tanya jawab. Sejumlah jurnalis meminta kehadiran Bupati sebagai nara sumber yang paling berkompeten. Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Armaya Siregar.
“Bupati Simalungun harus turut meminta maaf atas perbuatan stafnya dan masalah ini sangat urgen, bisa masuk jalur pidana. Kita minta Bupati harus hadir. Karena surat yang dikeluarkan itu bukan pelecehan agama. Tapi, doktrinisasi,” ujar H M Natsyir Armaya Siregar.
Pernyataan keras H M Natsyir Armaya Siregar, membuat Ketua FKUB Kabupaten Simalungun H Nurdin Panjaitan sempat berdiri dan ingin melakukan intrupsi. Bahkan, suasana pertemuan terasa mulai memanas. Tapi, karena para jurnalis bersuara agar pendapat H M Natsyir Armaya Siregar diteruskan, suasana kembali tenang dan Ketua FKUB kembali duduk.
Kemudian, saat pertemuan yang nyaris kisruh tersebut meminta agar Bupati hadir, berkumandang adzan sholat Zuhur. Sehingga, pertemuan dihentikan sementara. Selanjutnya, sejumlah pengurus oraganisasi Islam keluar ruangan. Demikian juga Kapolres Simalungun dan para pejabat Pemkab Simalungun. Yang tinggal di ruangan hanya Zocson Midian Silalahi serta sejumlah jurnalis.
Ternyata, saat pertemuan terhenti, Kepala BKPPD Sudiahman Saragih, Plt Kadis Kominfo SML Simangunsong dan Kepala Badan Kesbang Pol Arifin Nainggolan yang kembali berada di ruangan tampak seperti memperbincangkan sesuatu. Bahkan, ada yang bertelepon. Selanjutnya, beredar informasi bahwa Bupati Simalungun akan datang.
Informasi tersebut ternyata benar. Bupati Simalungun akhirnya datang dan duduk sejajaran dengan ketua ormas Islam dan Kapolres Simalungun. Kemudian, mengatakan bahwa sepuluh hari terakhir lebih banyak berada di luar daerah.
Saat mengetahui ada surat Kadis Pendidikan yang dinilai kontroversial, Bupati mengaku telah berkomuniikasi dengan sejumlah tokoh agama Islam. Kemudian, memanggil Zocson Midian Silalahi. “Waktu saya pertanyakan suratnya itu, dia bilang siap salah,” imbuh Bupati yang kemudian mencopot Zocson Midian Silalahi sebagai Kadis Pendidikan.
Dijelaskan juga, kejadian tersebut merupakan suatu apresiasi kepada semua pihak untuk menjaga Kabupaten Simalungun agar ke depan lebih baik. “Saya selaku Bupati Kabupaten Simalungun menyampaikan mohon maaf setinggi tingginya, sebesar-besarnya atas kekhilafan yang telah disampaikan staf saya. Ini merupakan pembelajaran kedepan,” ucap Bupati.
Sebelum pertemuan bubar, Bupati dan para pejabat Pemkab Simalungun berpoto bersama, saling bersalam-salaman dan meninggalkan ruangan. Demikian juga Zocson Midian Silalahi yang tampak melangkah sambil tertunduk. (In)