SIANTAR, SENTERNEWS
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematangsiantar melalui Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat, kembali gelar Safari Shalat Shubuh dan Tausiah. Teranyar, berlangsung di Masjid Jami’ Assa’idah, Jalan Siatas Barita , Kelurahan Tomuan , Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, Minggu (20/07/2025).
Setelah Ustadz Maulana Arham Alhafidz SPd memimpin Sholat Shubuh berjamaah dan membacakan ayat suci Al-Quran, acara yang dipandu Ketua MUI Kecamatan Siantar Timur Al Ustad Indarmawan S Pdi itu, mempersilahkan Ketua BKM Masjid Jami’ Assa’idah, H Sopian Lubis menyampaikan sambutan. Dan melalui Al ustadz Faridatun mengucapkan selamat datang dan terimakasaih kepada MUI Pematangsiantar yang melakukan Safari Shalat Shubuh dan Tausiah.

Selanjutnya, Al Ustadz Fakhruddin Sagala M Pd mewakili MUI Pematangsiantar melalui sambutannya perkenalkan para pengurus MUI Pematangsiantar yang mengikuti kegiatan tersebut dari beberapa Komisi, termasuk anggota DPRD Siantar, Nurlela Sikumbang dan pengurus MUI Kecamatan.
Dijelaskan,Safari Shalat Shubuh dan Tausiah yang sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya bertujuan mengajak umat Islam untuk bersemangat melaksanakan sholat shubuh berjemaah.
“Melalui sholat shubuh berjemaah akan diketahui bagaimana keimanan seseorang meski tidak jarang sholat shubuh berjemaah sepi. Namun, di Masjid Jami’ Assa’idah ini, alhamdulillah jumlahnya cukup menggembirakan,” kata Fakhruddin Sagala.
Tujuan lain, sebagai silaturahmi dan menyampaikan program MUI. Salah satunya, tentang Lembaga Advokasi Umat Islam (LADUI) yang siap menangani kasus terkait keumatan. Untuk itu, masyarakat diharap dapat memanfaatkannya.

Sementara, Dr Muhammad Zein MPd, sekaligus Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat melalui tausiahnya, presentasekan Surat Al Hasyr ayat 18, tentang pentingnya ketaqwaan bagi orang-orang beriman.
“Surat Al Hasyr ayat 18 adalah pedoman atau kompas bagi orang yang beriman dalam mengarungi kehidupan agar melakukan evaluasi diri tentang bekal apa yang sudah dipersiapkan menuju hari kematian atau kiamat kecil,” beber Dr Muhammad Zein.
Apabila sudah berada di alam kubur yang gelap, ada berdoa supaya dikembalikan ke dunia agar dapat beramal dengan baik. Namun, itu tidak dikabulkan Allah SWT.
“Untuk itu, marilah kita membekali diri dengan meningkatkan taqwa sebagai persiapan menuju kematian agar selalu husnul khatimah,” kata Dr Muhammad Zein.
Di penghujung tausiah, disinggung juga bahwa sholat shubuh yang dilanjutkan dengan pembinaan anak-anak merupakan program brilian yang pada dasarnya sangat bermanfaat tetapi membutuhkan anggaran yang cukup besar.
Usai tausiah, dilanjutkan dengan serapan pagi bersama yang berlangsung dengan penuh keakraban serta kekeluargaan. (In)