SIANTAR, SENTERNEWS
Sambil mengusung spanduk bertuliskan huruf kapital berwarna hitam, “USUT TUNTAS PERWIRA POLISI YANG DIDUGA OVER DOSIS NARKOBA”, puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kota Siantar-Simalungun, berunjuk rasa di depan Mapolres Siantar, Senin (30/10/2023).
“Ini merupakan aksi kedua yang kita lakukan, sampai saat ini Kapolres tidak berani menemui kita. Ada apa? Kapores takut kepada kader HMI? Karena tuntutan kita sesuai dengan UU pemberantasan Narkoba yang dilarang?” kata koordinator aksi Robert Hidayah Pardosi.
Di hadapan puluhan polsisi yang melakukan pagar betis di pintuk masuk Mapolres Siantar itu, mahasiswa mengatakan, apabila ada yang melanggar undang-undang Polisi harus bertindak melakukan penegakan hukum.
“Aspirasi yang kita sampaikan murni berdasarkan keresahan masyarakat Kota Siantar. Murni atas dasar keresahan kita. Tidak ada penunggang dalam aksi ini. Semua kepentingan masyarakat Kota Siantar tentang maraknya Narkoba,” teriak Robert lagi.
Media dikatakan banyak memberitakan tentang maraknya peredaran Narkoba tetapi tidak ada penangkapan terhadap bandar. Sehingga, peredaran Narkoba semakin marak. Antara lain di Gang Bangsal, Gang Bajigur dan Gang Sewu.
“Tak usah jauh-jauh Tempat Hiburan Malam juga sebagai pusat peredaran Narkoba dan berkali-kali diberitakan tapi Kepolisian terkesan tutup mata. Kita tidak tau ada apa dibalik ini. Kita tidak tau apakah ada kerjasama antar kepolisian terhadap owner tempat hiburan malam itu?” kata Robert disambut dengan teriakan,”Copot Kasat Narkoba,”.
Melalui orasinya, HMI memberi ultimatum, apabila pihak kepolisian tidak melakukan penangkapan terhadap bandar Narkoba dalam waktu 7 kali 24 jam, HMI akan menyurati Kapolda. Termasuk supaya Kasat Narkoba dicopot. Bahkan, HMI akan terus turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.
Kemudian, massa mahasiswa mempertanyakan lagi mengapa ada Perwira Polisi sampai over dosis di Hotel Anda tetapi didiamkan. Hal itu dikatakan sangat memalukan. Seharusnya menangkap dan melindungi masyarakat tetapi malah terlibat.
“Kacooo, kacooo.. Tak taulah kenapa begini? Kami tak bisa berkata lagi. Seharusnya aparat penegak hukum melindungi generasi muda, tapi malah terlibat kasus Narkoba. Kalian tidak malu menatap kami ?” kata mahasiswa lainnya melalui pengeras suara.
Jelang beberapa saat, Kasat Narkoba Polres Siantar AKP Rudi Panjaitan yang mengenakan kemeja putih sambil memakai masker hitam, akhirnya datang menemui pengunjuk rasa. Setelah mengambil pengeras suara milik Polres Siantar, mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa yang menyampaikan aspirasi ke Polres Siantar.
“Terkait dengan Hotel Anda, ada laporan yang sudah masuk, termasuk dari adik-adik mahasiswa. Untuk itu, kami masih melakukan penyelidikan. Jadi kami masih melakukan penyelidikan. Intinya, kami sangat berterimakasih atas adanya riak-riak dan informasi itu,” kata AKP Rudi Panjaitan.

AKP Rudi Panjaitan juga menyatakan siap saling bekerja sama dengan mahasiswa dan bisa menghubunginya untuk bekerja sama. “Apapun informasi yang disampaikan, akan kami rahasiakan dan tidak akan kami beritahu. Terimakasih,” kata Kasat narkoba.
Usai menanggapi aspirasi mahasiswa, Ketua HMI Siantar- Simalungun, M Syafii langsung menanggapi dengan nada yang terdengar lantang. Menyatakan, sudah beberapa kali turun ke jalan menyuarakan maraknya peredaran Narkoba di Kota Siantar.
“Kalau dibilang Kasat Narkoba menindaklanjuti mana? Sampai saat ini, di setiap gang masih banyak beredar. Bagaimana kami bisa percaya? Narkoba masih marak. Kami sudah tidak percaya lagi. Sampai saat ini kami belum lihat penangkapan bandar,” kata M Syafii.
Kalau pihak Kepolisian belum membutikan adanya penangkapan terhadapa bandar Narkoba, HMI dikatakan tidak akan percaya. Bahkan, HMI Siantar Simalungun siap kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar. Mendesak supaya Kapolres segera dicopot.
“Jangan anggap remeh kepada HMI Siantar-Simalungun. Kami akan ke Kapolda. Kami meminta Kapolres dan Kasat Narkoba membuktikan pemberantasan maraknya peredaran Narkoba dengan menangkap bandar. Karena, belum ada yang ditangkap,” katanya.
HMI dikatakan menyampaikan aspirasi masyarakat, untuk menyelamatkan masa depan anak muda. Aspirasi itu dikatakan demi kebaikan masyarakat dan Kapolres. “Jadi jangan anggap sepele kepada kami. Kalau sepele kita akan terus turun ke jalan,” kata M Syafii.
Jelang beberapa saat, massa aksi akhirnya membubarkan diri dengan tertib dengan berjalan kaki menuju lapangan parkir Pariwisata Jalan Merdeka yang tetap mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. (In)