SIMALUNGUN, SENTERNEWS
Kanit Tipidkor Sat Reskrim Polres Simalungun, Ipda Ricardo Pasaribu SH MM paparkan strategi komprehensif peran Polri dalam pengendalian inflasi menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025-2026) di hadapan para petinggi Kabupaten Simalungun. Jumat (12/12/ 2025) dalam High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Daerah.
Pada kegiatan itu berlangsung di Balai Harungguan Djabanten Damanik Kantor Bupati Simalungun itu, Kanit Tipidkor Sat Reskrim, Ipda Ricardo mewakili Kapolres Simalungun paparkan detail tentang 6 peran strategis Polri yang membuat peserta rapat makin optimis harga barang akan tetap stabil meski permintaan melonjak.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat meningkat signifikan. Lonjakan permintaan ini berpotensi memicu kenaikan harga, kelangkaan barang, hingga gangguan distribusi. Polri memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas keamanan dan kelancaran pasokan barang agar inflasi tetap terkendali,” ujar Kanit Tipidkor membuka paparannya.
Kanit Tipidkor memaparkan 5 faktor pemicu inflasi menjelang Nataru yang harus diantisipasi bersama. Pertama, permintaan meningkat atau seasonal demand. Kedua, gangguan distribusi akibat cuaca, kepadatan lalu lintas, dan aktivitas wisata.
Ketiga, potensi penimbunan barang oleh pelaku pasar yang tidak bertanggung jawab. Keempat, fluktuasi harga pangan strategis seperti beras, ayam, telur, cabai, dan bawang. Kelima, kenaikan harga transportasi karena libur panjang.
Dijelaskan juga tentang 6 peran strategis Polri dalam pengendalian inflasi. Peran pertama, menjaga kelancaran distribusi bahan pokok. Kedua, monitoring dan penindakan terhadap penimbunan barang.
Peran ketiga, pengawasan harga di pasar. Peran keempat, menjaga stabilitas keamanan nasional.Peran kelima, kolaborasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Peran keenam, edukasi dan informasi publik.
Kanit Tipidkor juga paparkan contoh program konkret yang dilakukan Polri menjelang Nataru. Pertama, Operasi Lilin untuk pengamanan arus mudik, pusat keramaian, dan jalur logistik.
Kedua, Operasi Pangan untuk penindakan penimbunan dan kecurangan perdagangan. Ketiga, sidak bersama Satgas Pangan ke pasar, gudang, dan distributor. Keempat, Command Center dan Patroli Siber untuk memantau hoaks terkait kelangkaan barang.
“Dengan peran aktif Polri, ketersediaan barang kebutuhan pokok terjamin, harga pangan lebih stabil, gangguan distribusi dapat diminimalkan, keamanan ekonomi dan sosial tetap kondusif, dan masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman,” ujar Kanit Tipidkor.
Dalam diskusi yang berlangsung setelah paparan, Kanit Tipidkor juga menanggapi berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta rapat. “Ada yang tanya tentang kesiapan personel untuk sidak penimbunan, ada yang tanya tentang koordinasi dengan Satpol PP dan Dishub, semua kami jawab dengan detail,” ujar Kanit Tipidkor.
Pengendalian inflasi menjelang Nataru merupakan tugas bersama. Polri berperan vital menjaga keamanan, kelancaran distribusi barang, dan stabilitas harga. Dengan koordinasi terpadu dan pengawasan intensif, risiko inflasi yang tinggi dapat ditekan sehingga kesejahteraan masyarakat tetap terjaga, “kata Kanit Tipidkor lagi.
Bupati Simalungun yang memimpin rapat mengapresiasi khusus kepada Polres Simalungun. “Bupati sangat mengapresiasi kesiapan dan komitmen Polres Simalungun dalam pengendalian inflasi, ” katanya.
Bupati juga menekankan, semua pihak harus bekerja secara terpadu, cepat, dan responsif agar Kabupaten Simalungun tetap kondusif dan aman.
Selanjutnya, Bupati mengumumkan akan mengeluarkan Surat Edaran Belanja Bijak, No Panic Buying, Surat Edaran Tidak Menaikkan Harga Berlebih, dan Tidak Menimbun Barang antisipasi menjelang Nataru 2026.(In)






