Siantar, Senternews.com
Meski sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Siantar, Musholla Al Hikmah, Jalan Gunung Simanuk-manuk, Gg Anggrek, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Siantar yang kondisinya rusak berat, belum juga diperbaiki.
Informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat, Khodirun (78) mengatakan bahwa kerusakan musholla terjadi akibat bencana dan sudah berlangsung dua tahun lalu, Tapi, tidak juga ada perbaikan. Karena itu, warga melaporkannya kepada anggota DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga.
“Maunya cepatlah musholla ini diperbaiki supaya masyarakat bisa aman dan nyaman beribadah. Kalau tidak cepat diperbaiki, kerusakannya tambah parah. Karena kondisinya sekarang sangat mengkawatirkan,” ujar Khodirun yang rumahnya tak jauh dari musholla, Jumat (28/10/2022).
Hal senada disampaikan Jamin (62) sebagai ketua Lingkungan I, Kelurahan Teladan bahwa pihak BPBD belum juga menanganinya. Padahal, persyaratan untuk perbaikan sudah dilayangkan kepada pihak kelurahan. “Setelah disampaikan kepada pihak kelurahan, sudah diterusklan kepada BPBD Kota Siantar,” ujarnya.
Sementara, anggota DPRD Siantar, Andika Prayogi Sinaga yang langsung turun ke lokasi melakukan peninjauan, mengamati bahwa kondiisi musholla sudah sangat mengkawatirkan. Lantai musholla yang longsor telah membentuk jurang. Selain itu dinding musholla juga retak-retak.
Saat melakukan peninjauan itu, warga mengatakan kepada Andika Prayogi, kerusakan musholla awalnya akibat tembok sebagai dinding musholla yang langsung berbatas sungai Lombis mengalami keretakan. Sehingga, air merembes masuk ke lantai dasar musholla yang akhirnya menjadi amblas. Sehingga, tempat wuduk turut menjadi rusak.
“Dari hasil peninjauan kita, masyarakat mengatakan kawatir kalau sholat di musholla. Selain itu, masyarakat mengatakan sudah menyampaikan permasalahan ini kepada Lurah dan Lurah sudah menyampaikannya lagi kepada BPBD,” ujar Andika Prayogi Sinaga, Jumat (28/10/2022).
Namun, karena sampai saat ini belum ada upaya BPBD untuk melakukan perbaikan, Andika Prayogi merasa kesal. Padahal, bencana sudah terjadi dua tahun lalu. “Kita sangat menyesali kenapa belum ada juga perbaikan dari BPBD,” ujarnya.
Lebih lanjut Politisi dari Partai Hanura yang juga Ketua Komisi I DPRD Siantar itu mengatakan, karena masyarakat sangat membutuhkan musholla untuk beribadah dengan nyaman, permasalahan itu akan diusulkannya menjadi salah satu pembahasan di komisi yang membidangi.
Ketika permasalahan tersebut dikonfirmasi kepada Plt Kepala BPBD Kota Siantar, Robert Samosir mengatakan agar pihak Kelurahan membuat laporan terbaru. Selanjutnya diajukan kebagian hukum untuk mendapat SK dari Wali Kota.
“Kalau bantuan soal musholla itu masuk kategori dana hibah. Tapi, kalau soal tembok yang rusak akibat bencana, baru masuk kepada kita di DPBD. Untuk itu, kita menunggu laporan terbaru dari pihak kelurahan setempat,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Sementara, hasil penelusularan awak media, soal laporan yang disebut Robert Samosir tersebut sudah disampaikan kepada BPBD Kota Siantar tertanggal 24 Mei 2022. Prihal, peninjauan dan tindaklanjut perbaikan tembok penahan sungai.
“Kita sudah sampaikan surat itu dan ada pertinggal kepada kita. Kalau dibilang belum membuat laporan terbaru kenapa belum dikonfirmasi kepada lurah?” ujar Andre yang langsung mengantar laporan kepada BPBD Kota Siantar.
Karena musholla yang sangat dibutuhkan masyarakat itu tidak kunjung diperbaiki, warga merasa kesal bahkan kecewa dengan sikap BPBD. Karena itu, warga minta supaya DPRD tidak tinggal diam. Bahkan, menegor bagaimana kinerja BPBD Kota Siantar.
“Kita sebagai warga tidak mengetahui bagaimana soal administrasi. Yang jelas kami kecewa dengan sikap BPBD. Jadi, hanya kepada DPRD lah kami percayakan,” ujar Opung Gabe (67) warga yang dituakan di lingkungan sekitar musholla tersebut. (CB/JR)