SIANTAR, SENTER NEWS
Aksi Pembunuhan terhadap mahasiswi Universitas Simalungun (USI) Fakultas Ekonomi, Tantri Yulian Tanjung (20) yang dilakukan pelaku AL (20) dengan cara yang disebut sadis, menuai kecaman dari berbagai pihak. Terutama dari kalangan mahasiswa.
Seperti disampaikan Ketua BEM Fakultas Ekonomi Dina yang mengutuk peristiwa tergolong biadab itu. Bahkan, korban yang disebut sebagai sahabat semoga ditempatkan TYME dengan sebaik-baiknya. Bahkan, pihaknya mengatakan tetap memantau proses hukum selanjutnya.
“Kami turut berduka yang mendalam atas kejadian ini dan minta kepada aparat penegak hukum benar-benar serius menangani kasusnya,” ujar Dina kepada media setelah jenazah korban ditemukan di Dusun I, Desa Afdeling VI Dolok Ilir, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai pada, Sabtu (15/7).
“Kami turut berduka yang mendalam atas kejadian ini dan minta kepada aparat penegak hukum benar-benar serius menangani kasusnya dan menghukum pelaku seberat-beratnya,” ujar Dina kepada media dan kejadian itu diharap tidak terulang lagi kepada siapapun.
Sekretaris UKM Pers dan Sastra USI, Dian Dipa Pratiwi menyatakan, kejadian itu sangat disesalkan dan turut berduka sedalam-dalamnya. Karena, bukan hanya keluarga yang kehilangan, lebih dari itu seluruh mahasiswa khususnya dari USI tentu turut berduka.
“Sebelum jenazah korban ditemukan, kita dari mahasiswa sudah mengetahui ada pengumuman yang disampaikan BEM Fakultas Ekonomi USI melalui poster yang disebar melalui media sosial tentang hilangnya korban pada lima hari terakhir,” ujar Dian Dipa Pratiwi mahasiswa FKIP jurusan Bahasa Inggris itu, Minggu (16/7/2023).
Kemudian, Abed Saragih dari Anggota Pers Mahasiswa Samudra USI juga mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut. “Ya, kita mengutuk keras kejahatan keji kepada Majasiswa USI itu. Diharapkan kepolisian secepatnya mengungkap motif pelaku, dan pelaku di hukum setimpal sesuai kejahatannyam” ujarnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Pj Ketua Umum HMI Siantar Simalungun M Syafii. Kejadian itu sangat memprihatinkan dan jangan terulang kembali serta menjadi suatu pelajaran berharga bagi semua pihak. Sehingga, kedepannya perlu kewaspadaan lebih ekstra.
“Kita mengutuk kejadian pembunuhan itu, dan pelaku harus dihukum seberat-beratnya. Kemudian, para orang tua harus mengawasi dan menasehati putra dan putrinya supaya lebih baik. Terutama dalam penggunaan media sosial,” ujar M Syafii.
Selanjutnya, Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cabang Pematang Siantar juga angkat suara agar pihak kepolisian Simalungun dan Tebing Tinggi serta penegak hukum segera menghukum pelaku pembunuhan tersebut.
“Kita ketahui bahwa jenazah korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan ditutupi dedaunan. Dari kronologis hasil kajian kita, sebelum autopsi hingga korban di autopsy. Namun, hasil dari kajian kami menyimpulkan, motif pelaku membunuh korban masih simpang siur,” ujar Ketua Permahi Siantar, Michael Hutajulu.
Dikatakan masih simpang siur karena, pertama korban dibunuh karena pelaku sakit hati. Pasalnya korban juga berpacaran dengan teman pelaku. Kedua, setelah korban diautopsi dan ditemukan bekas luka dikepala karena dipukul pakai batu, pelaku dikatakan ingin mengambil barang korban seperti emas dan 1 buah kereta Vario 125.
“Artinya, sampai saat ini pengakuan pertama dan kedua dari pelaku tidak dapat ditemukan singkronisasinya terhadap motif yang sebenarnya,” ucap Michael Hutajulu yang juga diamini Wakil Ketua Eksternal DPC Permahi Cabang Kota Siantar Andrian Napitpulu.
Dijelaskan, Pasal 338 KUHP dan 340 KUHP belum bisa dibuktikan secara hukum. Karena kalau pihak kepolisian hanya mengabarkan hasil autopsi dan pengakuan pelaku belum singkron, maka belum bisa dinaikkan pasal 338 & 340.
“Untuk itu, kita berharap agar pihak kepolisian yang menangani kasus ini dapat membuka suara dipublik hasil yang sebenarnya baik dari hasil autopsi bahkan hasil kronologis pengakuan dari pelaku,” ujar Andrian.
Seperti diketahui, korban yang tinggal di Jalan Anjangsana Huta IV, Nagori Karang Anyer, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun itu ditemukan warga di sekitar areal jurang dekat air terjun, Desa Afdeling VI Dolok Hilir, Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu, (15/7/2023), sekitar jam 06.00 Wib.
Temuan jenazah yang sudah mengenaskan itu, disampaikan kepada Kapolsek Serbalawan AKP H Yunus Siregar yang kemudian berkoordinasi dengan Polsek Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai. Karena, lokasi kejadian merupakan wilayah hukum Serdang Bedagai.
Selanjutnya, pelaku berhasil di bekuk di Sebalawan, kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun dan pelaku yang diketahui bekerja sebagai pembuat tahu, dibawa ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.
Saat olah TKP tak jauh dari lokasi air terjun yang jauh dari pemukiman warga itu , pelaku sendiri yang diwawancarai wartawan mengatakan, pembunuhan itu berlangsung, Senin (10/7/2023).
Sebelumnya, pelaku dan korban bertemu di sekitar Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun. Kemudian, dengan mengenderai sepeda motor jenis Vario warna hitam maron milik korban, keduanya berangkat ke lokasi kejadian. (In)