SIANTAR. SENTER NEWS
Saat hujan deras mengguyur, Jumat (28/10/2022) malam sekira jam 21.00 Wib, terjadi longsor yang merusak rumah warga di dua lokasi. Pertama di Gang Anggrek, Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat. Kemudian, di Gang Manunggal, Jalan Siak Ujung, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara.
Longsor di Gang Anggrek, dihuni Syamsul Bahri (66) dan istrinya Mangsi (63) yang hanya bisa berbaring karena mengidap sakit tahunan. Kemudian, putrinya Wulan (29) bersama suami dan seorang lagi anak lelaki dari Samsul Bahari.
Malam itu saat kejadian itu, Wulan mendengar suara gemuruh. Karena kawatir ada hal yang tidak diinginkan, langsung keluar menerobos hujan dengan menggunakan payung. Ternyata, tanah tebing di samping rumahnya mulai longsor sampai ke bagian bawah berbatas sungai Lombis.
Orang tua Wulan, Samsul Bahri mengatakan, saat longsor tersebut dia yang sedang bekerja menjaga malam, ditelepon putrinya. “Waktu ditelepon itu, saya langsung pulang menerobos hujan. Sampai di rumah, ternyata longsor sudah mengenai belakang rumah saya,” ujarnya, Sabtu (29/10).
Lebih lanjut dijelaskan, saat longsor tersebut, istrinya Mangsi (63) yang sedang sakit langsung dibopong keluar rumah. Kemudian, diungsikan ke rumah tetangga. Dijelaskan, juga, longsor berawal dari tumbangnya pohon dan akarnya tertarik ke bagian lain.
“Longsor akhirnya merembes ke belakang rumah dan tembok dinding dapur roboh. Ada peralatan dapur yang turut tertimbun longsoran tanah,” ujar Samsul Bahri sembari mengatakan bahwa Lurah Teladan telah turun meninjau lokasi untuk mengumpul data sekaligus meminta keterangan.
“Lurah bilang, akan diusulkan ke Pemko agar bisa secepatnya ditanggulangi,” ujar Samsul Bahri sembari mengatakan bahwa mereka kawatir akan terjadi longsor susulan apalagi saat ini sedang musim hujan. Untuk itu, keluarganya tidak berani tidur di rumah dan terpaksa mengungsi ke rumah tetangga yang masih saudara.
“Untuk sementara, keluarga harus mengungsi, apalagi istri saya yang sedang sakit hanya bisa terbaring dan harus dijaga anak-anak,” ujarnya sembari berharap agar Pemko Siantar segera melakukan penanggulangan dengan melakukan timbunan dan membangun tembok penahan.
“Kalau belum ada penimbunan dan dibuat tembok penahan sampai berbatas sungai Lombis itu, kami masih takut untuk tidur di rumah. Jadi, tolonglah supaya Pemko segera melakukan penanggulangan,” ujar Samsul Bahri berharap.
Sementara, warga setempat mengatakan bahwa longsor tersebut baru pertama terjadi, selama ini belum pernah terjadi longsor. “Ya, selama ini belum pernah longsor,” ujar warga sembari mengatakan bahwa longsor yang terjadi itu juga merusak tembok penahan di belakang rumah Syamsul Bahri.
GANG MANUNGGAL
Sementara, longsor di Gang Manunggal, Jalan Siak Ujung, Kelurahan Martoba, merusak beberapa rumah yang berhadapan dengan pembangunan kavlingan rumah milik Kavling Bersama. Paling parah dihuni Prayetno (65) yang tinggal bersama istri dan menantu serta cucu.
Menurut Prayetno, sebelum longsor sekira jam 22.00 Wib, dia seperti sudah memprediksi akan terjadi longsor karena hujan malam itu begitu deras. Selanjutnya, Prayetno bersama keluarga keluar dari rumah dan berdiri diteras yang posisi rumah lebih tinggi dari rumah warga lainnya.
Saat itu, dia melihat hujan masih begitu deras, Jelang beberapa saat terjadi longsor yang awalnya masih sedikit. Kemudian, berangsur-angsur melebar dan mengenai tembok rumah yang berbatasan dengan jalan lingkungan. Kemudian, longsor juga merembes ke rumah lainnya.
“Rumah saya juga rusak karena teras sudah longsor dan dinding teras juga rusak,” ujarnya sembari berharap agar pihak pengembang bertanggung jawab dan segera melakukan perbaikan apalagi longsor sudah memanjang sampai 25 meter.
Sementara, Lurah Martoba Ade mengatakan sudah meninjau lokasi longsor dan membenarkan bahwa kerusakan paling parah adalah rumah yang dihuni Prayetno. “Semalam sudah ke lokasi. Tapi, longsor itu terjadi pada malam hari. Rumah di sebelahnya juga terancam,” ujar Lurah.
Dikatakan, pihak pengembang memang sudah berjanji melakukan pembangunan bronjong untuk mengantisipsi terjadi longsor. Namun, belum lagi bronjong selesai dibangun, terjadi lagi longsor. Sementara, soal kerusakan rumah warga akibat longsor itu dikatakan tanggung jawab pihak pengembang.
“Kita sudah membuat laporan dan sedang menunggu bagaimana sikap dari pihak pengembang,” ujarnya mengakhiri. (JR/AM).