SINTAR, SENTERNEWS
Aksi tawuran yang semakin merajalela, ternyata bukan hanya mengganggu kepentingan umum dan membuat masyarakat trauma. Lebih dari itu malah telah merusak rumah, warung bahkan mobil.
Seperti aksi tawuran yang belangsung di Simpang Rambung Merah yang berada di sekitar Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur dan Kelurahan Sumber Jaya serta Kelurahan Nagapitu, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Siantar, Minggu dini hari, (5/5/2024) sekira jam l 01:30 sampai 04:30 WIB.
Aksi tawuran yang melibatkan 500 -an orang dari dua kelompok berbeda itu, menggunakan benda keras dan senjata tajam. Bahkan saling serang dengan lempar batu dan bentrok pisik. Karena berlangsung begitu brutal , sejumlah rumah, warung maupun tempat usaha dan mobil mengalami kerusakan.
Beberapa warga sekitar mengatakan, saat aksi tawuran yang brutal dan membabi buta diiringi teriakan kelompok massa yang saling serang, membuat situasi terasa begitu mencekam.
“Masyarakat jelas sangat resah. Malam itu., kami tak bisa tidur. Apalagi beberapa rumah dan ada juga mobil rusak terkena lemparan, ” ujar salah seorang warga Rambung Merah yang mengaku menyaksikan tawuran tersebut dengan cara mengintip dari dalam rumahnya.

Dari data yang dihimpun, beberapa warga Rambung Merah yang menjadi korban, antara lain, Jasopat Gultom (43), kaca mobil miliknya yang parkir mobil pecah.
Later Brutu (41) juga mengalami kerugian materi karena kaca rumahnya pecah. Bahkan, seng rumahnya juga rusak terkena lemparan batu ukuran besar.
Selain itu, Jepri Sihombing (53) atap rumah dan pintu rumah dilempari batu. Andreas( 44) teras rumah dilempari dan pot bunga berserakan. Selanjutnya, Nyoko, (35) pintu ruko miliknya dihancurkan. Bahkan, sejumlah orang menerobos masuk menghancurkan isi ruko.
“Kalau dihitung banyak lagi warga Rambung Merah ini yang mengalami kerugian akibat aksi tawuran yang begitu brutal tadi malam itu, ” ujar warga lainnya sembari mengatakan, saat tawuran berlangsung, tidak kelihatan ada aparat keamanan.
Karena mengalami kerugian material dan masih merasa trauma, puluhan warga Rambung Merah berbondong-bondong menyerbu atau mendatangi Polres Siantar, Minggu (5/5/2024) sekiranya jam 13.00 WIB. Tujuannya, minta aparat Kepolisian segera mengusut tuntas dan menangkap para pelaku tawuran yang juga melakukan perusakan.
Meski diterima petugas SPKT, masyarakat minta supaya bertemu dengan Kapolres. Namun demikian, petugas SPKT menyodorkan formulir pengaduan masyarakat (Dumas). Dan meminta agar masyarakat datang esok, Senin (6/5/2024) untuk melakukan audiensi dengan Kapolres Siantar sekira Ham 10.00 WIB.
Menyikapi pernyataan pihak SPKT itu, Amir Rumahorbi (61) sebagai RT Kelurahan Asuhan yang rumahnya juga mengalami kerusakan berharap agar Kapolres Siantar menyikapi dan segera bertindak tegas terhadap para pelaku yang melakukan perusakan karena itu berkaitan dengan keselamatan masyarakat.
“Saya selaku RT sangat berharap agar bapak Kapolres segara menindaklanjuti kasus ini dan bertindak tegas untuk segera menangkap pelaku aksi tawuran dan menghukum mereka dengan seberat beratnya agar tidak ada lagi korban seperti yang dialami warga warga,” kata RT mengakhiri.
Terkait dengan formulir yang diberikan pihak SPKT, saat ini sedang diisi masyarakat dan akan diserahkan langsung saat bertemu dengan Kapolres Siantar.(Ro)