SIANTAR, SENTERNEWS
Diwarnai berbagai dinamika termasuk adanya unjukrasa, relokasi pedagang eks Gedung IV Pasar Horas dari depan Gedung IV, Jalan Merdeka ke bagian bawah mulai, Senin (28/09/2025) sampai Selasa (30/09/2025), belum tuntas 100 persen, Rabu (01/10/2025).
Unjukrasa, Selasa (29/09/2025) malam sampai dini hari, dilakukan sekelompok pedagang didampingi mahasiswa yang melakukan pemblokiran Jalan Merdeka dan aksi bakar ban. Menyuarakan aspirasi gar relokasi ditunda sebelum ada kepastian kapan pembangunan Gedung IV secara permanen meski sudah dijanjikan Gubernur Sumut Bobby Nasution.
Kemudian, Rabu malam (30/09/2025) relokasi kembali diwarnai unjukrasa yang sempat terjadi dorong-dorongan antara pedagang dan mahasiswa dengan Sekda Junaedi A Sitanggang bersama personel Satpol PP.
Insiden itu berawal saat pengunjukrasa berorasi di simpang Jalan Sutoyo berjalan ke bagian bawah Jalan Merdeka menuju lokasi relokasi sambil mengusung spanduk dan tetap berorasi. Namun, saat itu, bertemu dengan Sekda didampingi personel Satpol PP dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Selanjutnya, terjadi dialog yang nadanya kurang jelas karena terdengar suara teriakan-teriakan. Tanpa diketahui apa penyebabnya, sejumlah pedagang berusaha menerobos dan saat itu Sekda tampak terdesak dan nyaris terjepit hingga akhirnya berhasil diantisipasi personel Satpol PP serta BPBD.
PERPANJANGAN RELOKASI
Pagi hari, Rabu (01/10/2025) yang diiringi hujan mulai subuh sapay pukul 10.30 WIB, susana di relokasi pedagang yang baru, semakin banyak berdiri kios-kios darurat pedagang. Bahkan, banyak yang mulai beraktifitas meski di lokasi lama tetap ada aktifitas berjualan.

Karena belum tuntas seluruhnya, PD PHJ berencana memperpanjang relokasi sampai, Kamis (0/10/2025). “Ya, kita sudah meminta supa Sekda menerbitkan pErpanjangan relokasi,” kata Dirut PD PHJ, Bolmen Silalalhi.
Dijelaskan, soal perpanjangan masa relokasi itu sesuai permintaan pedagang yang belum memindahkan kios-kios dari lokasi lama ke lokasi baru. “Pedagang roger menyatakan minta waktu perpanjangan karena banyak tidak punya tukang memindahkan kios darurat,” kata Bolmen.
Hasil pendataan yang diterima PD PHJ, sekitar 80 persen pedagang sudah akan melakukan relokasi dan sampai, Kamis (02/10/2025) relokasi diharap akan tuntas. “Kita tidak ada melakukan penggusuran. Tetapi pedagang sendiri yang pindah,” katanya lagi.
Menurut rencana, setelah relokasi selesai, Jumat (03/10/2025), Pemko mendatangkan seng sebagai pembatas antara badan jalan Merdeka dengan Gedung IV yang akan dirobohkan. Selanjutnya, pihak ketiga yang melakukan perobohan mendatangkan alat berat.
“Jembatan penyeberang antara Gedung IV dan Gedung III juga akan dibuka dan itu kita minta kepada STTC untuk membokarnya karena mereka yang bangun,” kata Bolmen Silalahi berharap tidak ada lagi kendala soal relokasi.
Dijelaskan, terkait perobohan Gedung IV diperkirakan selesai 1,5 bulan. Selanjutnya, dibangun kios sementara di lokasi bekas Gedung IV untuk ditempati pedagang agar tidak berjualan lagi di badan Jalan Merdeka.
“Harapan kita, menjelang Natal 2025, aktifitas pedagang di lahan eks Gedung IV sudah akan berlangsung,” kata Bolmen Silalahi mengakhiri.
Sekedar informasi, terkait kapan dilakukan pembangunan Gedung IV yang terbakar September 2024 lalu secara permanen, Pemko Siantar menurut Sekda Junaedi Sitanggang sudah berupaya berkoordinasi dengan Gubernur Sumut dan Kementerian Perdagangan untuk pengadaan anggaran.
Namun, apabila anggaran tersebut belum ada kepastian, anggarannya akan dialokasikan pada APBD Siantar Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp70 miliar. (In)